Jakarta, jurnalsumatra.com – Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana mengunjungi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Senin (8/3), untuk melakukan misi perjalanan budaya.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, Ari menyampaikan terima jasih dan apresiasi kepada BPCB Jawa Timur dan jajaran yang dalam situasi pandemi tetap bekerja melakukan ekskavasi berbagai situs baru dan menyelesaikan ekskavasi-ekskavasi yang belum sepenuhnya tuntas.
“Apa yang menjadi temuan agar terus disampaikan, disebarluaskan, agar masyarakat semakin memahami dan mencintai warisan sejarah bangsa melalui penemuan-penemuan bersejarah yang mencerminkan keunggulan bangsa di masa lalu,” katanya.
Kedatangan Ari Dwipayana ke BPCB Jatim disambut Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktoral Jenderal Kebudayaan Judi Wahjudin, Kepala BPCB Jatim Zakaria beserta jajaran, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Bidang Cagar Budaya, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto dan Camat Trowulan.
Ia menyampaikan pengenalan berbagai temuan sejarah, seperti situs, hendaknya mulai mengoptimalkan pemanfaatan media-media baru, yang sesuai dengan minat generasi saat ini, yang lebih tertarik kepada media audio visual.
Ari mencontohkan dan mengapresiasi upaya yang dilakukan Arkeovlo, sebagai salah satu cara yang menarik untuk memperkenalkan situs dan penemuan-penemuan budaya kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Ari menyampaikan tujuan Presiden Jokowi melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, termasuk pembangunan jalan tol mulai Trans Jawa, Trans Kalimantan, Trans Sumatera sampai rencana tol Gilimanuk-Denpasar Bali dan berbagai infrastruktur penting lainnya.
Dia mengatakan apa yang dilakukan pemerintah, di era kepemimpinan Presiden Jokowi, hendaknya tidak dipandang sebagai percepatan konektivitas, tetapi lebih jauh dari itu, merupakan upaya serius menumbuhkan sentra-sentra perekonomian baru di sepanjang infrastruktur yang dibangun.
Infrastruktur tersebut juga diharapkan menghubungkan klaster-klaster ekonomi yang sebelumnya sudah ada.
Keberadaan jalan, termasuk jalan tol, kata dia, akan memberi peluang setiap daerah mengangkat potensi ekonomi.
Terbukanya akses ini, harus segera dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mengembangkan peluang sentra ekonomi baru, seperti memperkenalkan desa-desa wisata dan membangkitkan ekonomi kreatif. Dengan demikian, infrastruktur akan memberikan dampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Komentar