Banjarmasin, jurnalsumatra.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mewacanakan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pengelolaan sampah, karena ada potensi besar untuk pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).
Pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Ini berkaitan dengan sampah nonrumah tangga yang bisa dikelola dengan adanya BLUD tersebut,” ujar Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasin Marzuki di Banjarmasin, Selasa.
Dia menjelaskan sampah nonrumah tangga seperti dari perhotelan, pasar modern dan lainnya, bisa dilayani secara khusus, hingga tidak bertumpuk dengan sampah rumah tangga.
“Saat ini kan tertumpuk jadi satu sampah rumah tangga dan nonrumah tangga di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) itu,” tuturnya.
Padahal, katanya, jika dikelola dengan baik sampah nonrumah tangga itu, bisa memberikan pendapatan cukup besar tidak hanya dari retribusi namun juga daur ulangnya.
“Bahkan kita yakin banyak swasta yang mengincar untuk bekerja sama ,” tutur Marzuki yang lebih akrab dipanggil Bang Jack tersebut.
Menurut Bang Jack, produksi sampah di kota ini sudah mencapai 600 ton lebih per hari, di mana sampah ini banyak terbuang percuma ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Basirih, Banjarmasin Selatan milik pemerintah kota.
Sampah-sampah rumah tangga sebenarnya sudah dikelola beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) atau TPS 3R.
Banjarmasin juga menggalakkan pembentukan bank sampah di lingkungan masyarakat, hingga kini tidak kurang 200 bank sampah di lima kecamatan atau di 52 kelurahan di kota ini terbentuk.
“Jadi penanganan sampah di kota kita ini sudah sangat maksimal, namun yang belum maksimal betul menjadikannya sebagai bisnis yang berpotensi besar untuk pemasukan daerah,” ujarnya.(anjas)
Komentar