oleh

Gelang antikekerasan ide ‘Dukaeuy’ raih pendanaan prototipe

“Para manula, wanita, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya di tengah masyarakat adalah yang paling terdampak COVID-19. EU Social DigiThon adalah upaya untuk membantu menemukan solusi inovatif untuk tantangan sosial ekonomi di Indonesia yang telah diperburuk oleh krisis COVID-19,” katanya.

Kompetisi kali ini melahirkan 196 proposal, termasuk dari 11 finalis lainnya yang dinilai oleh sejumlah dewan juri di antaranya Marco Bonetti selaku delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Saiti Gusrini dari Programme Manager European Instrument for Democracy and Human Rights (EIDHR) Uni Eropa, Andy Yentriani dari Komisioner Komnas Perempuan serta Fita Indah Maulani, Sekretaris Jenderal ASIOTI.

Penilaian proposal didasari atas tiga komponen penilaian di antaranya tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja, tantangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan atau tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.

Hasil akhir, tiga pemenang mendapatkan bimbingan dan dukungan untuk melaksanakan proyek mereka dan mewujudkan gagasan mereka. Masing-masing pemenang lomba memperoleh pendanaan sebesar Rp20 juta hingga Rp40 juta untuk merealisasikan produk tersebut ke tahap prototipe.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed