oleh

Gelang antikekerasan ide ‘Dukaeuy’ raih pendanaan prototipe

Jakarta, jurnalsumatra.com – Ide yang ditawarkan Tim Dukaeuy berupa proposal pengembangan produk berbasis digital yang dinamakan ‘Gelang Antikekerasan’ berhasil meraih pendanaan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia hingga ke wujud prototipe.

“Ini produk yang menangani isu dari permasalahan perempuan. Ini menjadi penting untuk memberikan ketenangan perempuan dan saya berharap bisa mengembangkan ini secara nyata,” kata Ketua Tim Dukaeuy, Muhammad Sulthan Mazaya, dalam agenda pengumuman pemenang Kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan”, yang disiarkan secara daring, Jumat.

Menurut Sulthan, proposal Gelang Antikekerasan yang diajukan kepada dewan juri lomba saat ini sedang dalam proses pengembangan sistem Internet of Things (IoT) dengan melibatkan sejumlah organisasi yang bergerak di bidang pemasaran produk.

“Kami fokus di pengembangan website untuk nanti jadi platform utama kita masuk ke pasar,” katanya.
​​​
Namun Tim Dukaeuy yang terdiri atas tiga remaja berstatus mahasiswa tersebut belum menerangkan secara spesifik sistem kerja dari gelang antikekerasan.

Pada posisi kedua pemenang lomba diraih oleh Tim Untuk Ibu melalui proposal pengajuan produk berupa aplikasi berisi informasi seputar dan jurnal pendamping kehamilan wanita Indonesia.

Mewakili tim, Zefania Praventia Sutrisno, mengatakan aplikasi tersebut berlatar belakang dari kekhawatiran mahasiswa semester enam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu terhadap informasi pelayanan ibu hamil di tengah pandemi yang masih sangat minim di Indonesia.

“Yang membuat aplikasi ini berbeda karena belum ada yang memasarkan secara khusus informasi terbaru pelayanan ibu hamil dalam bentuk aplikasi, khususnya di saat pandemi ini. Ibu hamil ini tidak cukup hanya sekadar informasi penyediaan fasilitas kesehatan saja, perlu spesifik seperti ruang darurat ibu hamil dan lainnya,” katanya.

Sementara Tim Dtron dan Solutioner sama-sama berada pada peringkat ketiga juara melalui pengembangan produk alat bantu disabilitas berupa Kursi Roda Pintar dan Aplikasi Pelajaran Digital untuk penyandang disabilitas sensorik berbasis artificial intelligence.

Kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan” merupakan kompetisi yang bertujuan menghadirkan pemikiran kreatif dan inovatif dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide solusi berbasis digital guna menjawab tantangan terkait COVID-19, digelar oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan pandemi telah mengubah kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan tekanan dalam banyak hal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed