Jakarta, jurnalsumatra.com – Gubernur Bengkulu 2021-2024 Rohidin Mersyah menyampaikan target untuk Bengkulu sebagai pintu gerbang ekonomi logistik di pulau Sumatera.
“Konektivitas ini membuat Bengkulu menjadi pintu gerbang ekonomi logistik di Samudera Hindia ke kawasan tengah Pulau Sumatera,” kata Rohidin dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Pada hari ini, Presiden Joko Widodo melantik Rohidin Mersyah dan Rosjhonsyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2021-2024.
Rohidin sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Bengkulu periode 2016-2017, selanjutnya Plt Gubernur Bengkulu 2017-2018 dan menjadi Gubernur Bengkulu periode 2018-2021.
“Kami mengusung visi besar untuk membangun Bengkulu 5 tahun yang akan datang yaitu bagaimana mewujudkan bengkulu yang maju, sejahtera. Beberapa program unggulan penting adalah pertama terkait aspek kemajuan maka konektivitas Bengkulu dengan kawasan tengah Pulau Sumatera termasuk konektivitas dengan tol lintas timur dari Lampung sampai Aceh sehingga akan menghadap ke Samudera Hindia,” tambah Rohidin.
Apalagi menurut Rohidin, Bengkulu memiliki pelabuhan besar di mulut Samudera Hindia yaitu Pelabuhan Pulau Baai.
“Termasuk memastikan Bengkulu terkoneksi dengan baik di kawasan barat Sumatera yaitu lewat darat maupun konektivitas Pulau Baai menjadi kawasan tol laut yang akan terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Bandar Lampung, (pelabuhan) Pulau Baai Bengkulu, (pelabuhan) Teluk Bayur Sumatera Barat, (pelabuhan) Belawan Sumatera Utara sampai Sabang,” ungkap Rohidin.
Menurut Rohidin, konektivitas infrastruktur strategis tersebut tidak saja berdampak kepada Bengkulu tapi memacu pertumbuhkan ekonomi terutama kawasan tengah dan selatan Sumatera.
Kedua, Rohidin dan Rosjhonsyah menyebut ingin membawa kesejahteraan masyarakat Bengkulu melalui pengelolaan komoditas unggulan, baik pertanian, perkebunan maupun hasil kawasan pesisir.
“Juga ada ada satu kawasan terluar yaitu Pulau Enggano yang sangat potensial dalam pengembangan pariwisata berbasis dengan wilayah pesisir laut. Ada juga pengembangan komoditas kopi, sawit, karet dengan membuat hilirisasi industri,” tambah Rohidin.
Program ketiga adalah meningkatkan kesejahateraan masyarakat melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menggabungkan dengan pariwisata.
“Kita sudah ‘launching’ namanya degi-dewi sejalan dengan kebijakan bapak presiden yaitu desa digital dan desa wisata dimana kopi kebun rakyat jadi komoditas utama warung kopi digital yang mensinergikan desa digital dan desa wisata,” ungkap Rohidin.
Komentar