oleh

Gubernur Bali dorong BUMD aktif kembangkan energi bersih

Denpasar, jurnalsumatra.com – Gubernur Bali Wayan Koster mendorong perusahaan daerah atau badan usaha milik daerah berperan aktif dalam pengembangan infrastruktur dan logistik pada pembangkit listrik yang berbahan energi bersih.

“Bali tidak mempunyai sumber daya alam dan mineral untuk pembangkitan listrik, namun keinginan kuat kami sejalan dengan regulasi energi dan kelistrikan nasional, yaitu untuk menjaga alam Bali bersih mulai dari sumber/hulu hingga ke hilir,” kata Koster di Denpasar, Selasa.

Koster menyampaikan hal tersebut saat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT PLN Gas & Geothermal (PLNGG) dan PT Dewata Energy Bersih (DEB) yang bertujuan untuk Joint Study Pengembangan LNG Terminal Bali.

Penandatangan Nota Kesepahaman dilakukan secara virtual oleh Moh Riza Affiandi selaku Direktur Utama PLN GG dan Cokorda Alit Indra Wardhana selaku Direktur PT DEB.

“Dengan berbahan energi bersih yaitu gas alam, sehingga tidak hanya manfaat (benefit) yang diperoleh oleh daerah namun juga profit, sebagai salah satu alternatif dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor energi,” ujarnya

Koster mengemukakan, saat masa pandemi beban puncak kelistrikan Bali mengalami penurunan yang signifikan dari 900 MW menjadi 600 MW, namun ketersediaan kelistrikan Bali tentunya akan mengalami rebound dalam kurun 1-2 tahun ke depan.

“Sehingga kapasitas dan daya mampu kelistrikan Bali harus dipersiapkan dengan baik dan mantap. Saat ini adalah waktu yang dirasa sangat tepat untuk menyiapkan kelistrikan Bali,” ucapnya.

Untuk itu, penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Pemerintah Provinsi Bali melalui badan usaha atau perusahaan daerah (PT Dewata Energi Bersih) yang bekerja sama dengan PT PLN Gas dan Geothermal dalam menyiapkan infrastruktur dan logistik terminal gas untuk menyuplai pembangkit-pembangkit listrik di Bali.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan mengacu pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, dimana pengembangan infrastruktur energi harus ramah lingkungan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

PLN selain mengoptimalkan pembangkit listrik eksisting saat ini PLTDG Pesanggaran kapasitas 200 MW, PLN juga mencanangkan untuk melakukan relokasi PLTG/GU ke lokasi Pesanggaran dengan kapasitas 300 MW sebagai upaya pemenuhan kebutuhan beban di Bali ke depannya, dan penguatan sistem kelistrikan Bali untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed