Protokol kesehatan akan menjadi dalang dari hampanya atmosfer stadion sebab para suporter tidak diperkenankan datang ke tempat pertandingan. Mereka pun dilarang mengadakan nonton bareng (nobar) dan membuat kerumunan.
Kebijakan itulah yang sejatinya membuat turnamen sepak bola pada masa pandemi akan terasa sepi, jauh dari keriuhan suporter yang mendukung tim kesayangannya di pinggir lapangan. Tak ada lagi ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang melantunkan yel-yel maupun bersorak saat gol tercipta.
Namun, kelompok suporter menyetujui keputusan tersebut demi menekan laju penyebaran COVID-19.
“Dari awal kami sudah oke dengan semua sistem yang dibuat. Kami siap mematuhi segala protokol yang ditetapkan,” tutur Ketua Umum The Jakmania Diky Budi Ramadhan.
Piala Menpora
Sekilas tentang Piala Menpora 2021, turnamen ini diikuti oleh seluruh atau 18 tim Liga 1 musim 2021. Mereka akan dibagi ke dalam empat grup.
Ada empat daerah yang menjadi tuan rumah penyisihan grup, yaitu Bandung, Sleman, Solo, dan Malang.
Dua tim terbaik dari setiap grup akan melangkah ke babak delapan besar, lalu ke semifinal sebelum menyentuh partai puncak. Disediakan pula slot untuk perebutan tempat ketiga.
Keseluruhan ada 48 pertandingan di Piala Menpora 2021. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menegaskan bahwa semua pertandingan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 ditayangkan secara gratis melalui saluran televisi nonlangganan atau ‘free to air’.
Fasilitas tersebut diberikan agar makin banyak masyarakat yang menyaksikan Piala Menpora 2021 dari tempat tinggal masing-masing.
Selain melalui jaringan televisi konvensional, kata Akhmad Hadian, Piala Menpora 2021 dapat pula disaksikan via televisi digital atau satelit (direct to home/DTH) serta media berbasis internet, yaitu internet protocol television (IPTV) serta over the top (OTT).
Akan tetapi, khusus untuk platform-platfrom DTH, IPTV, dan OTT nanti dikenai bayaran oleh penyedia layanan.
Piala Menpora 2021 pada akhirnya menjadi penyegar di tengah keringnya aktivitas olahraga profesional di Indonesia saat pandemi COVID-19.
Andai turnamen itu berjalan sesuai dengan rencana, bukan hanya Liga 1 dan Liga 2, sangat mungkin kompetisi-kompetisi olahraga lain juga kembali bermunculan di Tanah Air.
Semoga.(anjas)
Komentar