oleh

Sepak bola kala pandemi, merayakan pesta dalam sepi

Jakarta, jurnalsumatra.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sulit melupakan detik-detik ketika dia memimpin pertemuan untuk menentukan nasib Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2020 kala pandemi COVID-19 melanda tanah air.

Sekitar 2 jam setelah Zainudin membuka pertandingan pertama Liga 2 Indonesia 2020 Persiba Balikpapan versus Kalteng Putra di Stadion Batakan, Balikpapan, 14 Maret 2020, politikus Partai Golkar tersebut duduk di hadapan orang-orang penting sepak bola Indonesia seperti Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, beberapa anggota Komite Eksekutif PSSI dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat itu Cucu Somantri.

Mereka membicarakan perkara yang sangat pelik yaitu masa depan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 di tengah pandemi COVID-19. Menpora, yang mewakili pemerintah, menilai penyebaran virus SARS-CoV-2 di Tanah Air sudah masuk kategori mengkhawatirkan.

Sebagai catatan, ketika pertemuan terjadi, total ada 96 orang yang menderita COVID-19 sejak dua kasus perdana diumumkan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 2 Maret.

“Saya mendapatkan telepon dari Menkominfo (Johnny Plate) yang meminta Menpora harus segera membuat keputusan,” ujar Zainudin.

Rembukan pun berlangsung di salah satu ruangan Stadion Batakan. Tidak perlu waktu lama, tanpa tawar-menawar, semua yang hadir dalam rapat termasuk Ketua Umum PSSI sepakat Liga 1 dan Liga 2 Indonesia musim 2020 dihentikan sementara.

Sejak saat itu, kekosongan mewarnai sepak bola profesional Indonesia. Sementara itu, di luar lapangan hijau, jumlah warga dengan COVID-19 terus bertambah.

Kondisi tersebut mau tidak mau mengubah cara hidup masyarakat.

Selalu menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi pergerakan menjadi hal utama yang wajib dipraktikkan. Pemerintah Indonesia menyebutnya ‘protokol kesehatan’.

Presiden Joko Widodo mengerahkan semua elemen di bawahnya, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengawasi penerapan protokol tersebut.

Polri menerjemahkan perintah Presiden dengan mengeluarkan Maklumat Kapolri Mak/2/III/2020 pada bulan Maret 2020.

Dalam maklumat tersebut, Kapolri kala itu Jenderal Polisi Idham Azis memerintahkan untuk menindak semua yang mengadakan atau membuat keramaian selama pandemi.

Dampaknya, liga sepak bola yang awalnya cuma direncanakan berhenti sementara, pada akhirnya benar-benar disetop secara penuh. Liga 1 dan Liga 2 lalu berlanjut ke musim 2021.

Protokol Kesehatan

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengutarakan bahwa pihaknya sampai empat kali mengajukan izin keramaian kepada Polri agar dapat melanjutkan Liga 1 dan 2 musim 2020.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed