oleh

Provinsi Jambi bisa menjadi percontohan kehutanan sosial

Jambi, jurnalsumatra.com – Provinsi Jambi dinilai bisa menjadi tempat percontohan pelaksanaan program kehutanan sosial bagi provinsi lain di Indonesia karena memiliki beragam jenis hutan yang banyak bersinggungan dengan masyarakat terutama untuk hutan produksi.

Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB University, Prof Dr Ir Didik Suharjito, MS menyatakan keberadaan masyarakat di sekitar hutan produksi itulah yang menjadikan Jambi tepat menjadi contoh pelaksanaan program kehutanan sosial.

Keberlangsungan program kehutanan sosial sangat bergantung pada masyarakat, salah satunya dengan menjadikannya sebagai mitra. Selama ini, konflik yang terjadi karena masyarakat dan perusahaan pemegang izin belum ada titik temu dalam program kemitraan.

“Banyak cara untuk menjaga keberlangsungan program kemitraan. Inisiatif perusahaan dibutuhkan di sini. Bisa saja dalam kemitraan itu disertakan program sosial dengan tujuan menyejahterakan masyarakat sekitar kawasan,” kata Didik.

Selain konflik lahan yang sering terjadi bisa terselesaikan dengan program perhutanan sosial masyarakat bisa ikut mengelola lahan dan merawatnya sepenuh hati, sehingga ketika ada masalah di sekitar lahan perusahaan, masyarakat bisa ikut berkontribusi positif membantu menyelesaikan.

Di Provinsi Jambi, saat ini terdapat sekitar 300 ribu hektare kawasan hutan yang diperuntukkan bagi perhutanan sosial. Terdapat 12 perusahaan yang telah melakukan kemitraan kehutanan termasuk PT Lestari Asri Jaya (LAJ), dan PT Wanamukti Wisesa (WW) yang beroperasi di Kabupaten Tebo.

Kedua perusahaan HTI karet yang merupakan anak usaha PT Royal Lestari Utama itu memberikan berbagai macam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan legalitas hukum terhadap lahan yang dikelola masyarakat melalui kemitraan kehutanan.

Berkat kemitraan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan kepada dua Kelompok Tani Hutan yang menjadi mitra kedua perusahaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Akhmad Bestari menerangkan bahwa Dinas Kehutanan Jambi secara berkelanjutan melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat sekitar hutan dan perusahaan atau komunitas pendampingnya.

Salah satu yang menjadi materi utama sosialisasi adalah terkait administratif kependudukan.

“Masalah administrasi kependudukan masih jadi kendala, karena tidak semua masyarakat di desa sudah tercatat secara administrasi. Hal ini yang perlu diselesaikan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Akhmad Bestari.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed