Sejumlah desa di Kecamatan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una-Una dilanda banjir bandang.
Dari hasil laporan Tim SAR Basarnas di lapangan, sedikitnya ada 85 unit rumah warga terendam banjir yang dihuni 92 kepala keluarga dengan 345 jiwa. Selain itu, delapan rumah hanyut terseret banjir di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo Barat pada Kamis (18/2) sekitar Pukul 14.00 Wita.
Dalam bencana alam tersebut, tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian material cukup besar.
Bencana banjir itu memaksa ratusan warga di beberapa desa, termasuk yang terparah di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo Barat, harus mengungsi ke tempat yang aman.
Warga sebagian mengungsi ke rumah warga lain yang berada di tempat aman dan sebagian lagi mengungsi ke masjid dan tenda-tenda pengungsi yang disediakan oleh Pemkab Tojo Una-Una.
Banjir yang melanda wilayah itu dipicu karena hujan lebat selama beberapa hari.
Kabupaten Tojo selama ini memang sering dilanda banjir saat intensitas curah hujan meningkat.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Andrias Hendrik Johanes telah mengirim Tim SAR gabungan ke lokasi banjir di Kabupaten Tojo Una-Una untuk membantu kegiatan evakuasi harta benda milik warga setempat, serta mendirikan posko pengungsian bagi warga terdampak bencana.
Kini, warga terdampak banjir telah kembali dan membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa material lumpur.
Sementara warga yang kehilangan rumah karena hanyut terseret arus banjir, saat ini tinggal di posko pengungsian.
Semua anggota TIM SAR juga sudah pulang dari lokasi banjir di Kabupaten Tojo Una-Una dan kembali lagi ke satuan masing-masing.
Imbauan Bupati
Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata, mengimbau warganya untuk tetap waspada bencana, sebab Sigi termasuk kabupaten cukup rawan bencana banjir dan longsor.
Bahkan, bukan hanya banjir dan longsor, tetapi juga gempa bumi, karena berada pada lintasan cesar aktif Palukoro.
Pada 2018, Sigi dilanda gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang mengakibatkan ribuan rumah warga rusak, lahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jaringan irigasi, jalan dan jembatan, jaring listrik, jaringan telekomunuikasi dan perkantoran pemerintah, rumah ibadah (masjid dan gereja), sekolah, rumah sakit, puskesmas dan kantor desa banyak yang rusak.
Ratusan orang meninggal dunia akibat peristiwa gempa bumi itu.
Pada 2019 dan 2020 bencana alam banjir dan longsor kembali menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi seperti kecamatan Kulawi, Dolo Selatan dan Gumbasa yang juga menelan beberapa korban jiwa meninggal dunia.
Karena itu, Pemkab Sigi terus mengingatkan dan mengimbau warga, khususnya yang selama ini permukiman mereka sering dilanda bencana banjir bandang untuk ekstra waspada.
Komentar