Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Sarkomi mengajak untuk bersama-sama memajukan kebudayaan mulai melakukan perlindungan , memanfaatan hingga pengembangan menjadi aset yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dr Dadang Hikmah Purnama MHum selaku Ketua Program Studi S2 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri),mengatakan, dalam pengembangan kearipan lokal dalam pembangunan berkelanjutan perlu adanya pembangunan yang partisipatif, universal, emansipatif, dan menjaga keharmonisan lingkungan-sosial-ekonomi, dinamis dan fleksibel dengan situasi global.
“Setiap daerah memiliki kesempatan untuk dapat membangun menurut karakteristik lingkungan-sosial-ekonomi dalam ruang kultural masing-masing,” katanya.
Sinergi kearifan lokal dan nilai-nilai modernisasi yang mendorong kepada pembangunan berkelanjutan dengan saling menghormati dan saling mengakui.
Nilai-nilai kearifan lokal dijadikan motor penggerak pembangunan berkelanjutan melalui reaktualisasi, revitalisasi, dan transformasi budaya.
Dikotomi antara tradisional dan modern sehingga terjadi hubungan yang dominatif dan proses penjinakan.
“Tradisi lebih dilihat sebagai masalah untuk dipecahkan dan Dekontekstualisasi nilai-nilai kearifan lokal ,” katanya.
Nara sumber lain, Dr Shine Pintor Siolemba Patiro ST MM, Dosen Fakultas Ekonomi UT Palembang mengatakan, pedoman pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal yang diadaptasi dari Chuaybamrung (2011) adalah menganalisis informasi dasar dalam konteks lokal seperti penduduk, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, menganalisis komunitas dan masyarakat di daerah yang akan dikembangkan dengan evaluasi berdasarkan: (1) Unit sosial: menganalisis masyarakat dan status serta peran masing-masing komponen. (2) Kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan: menganalisis lembaga atau organisasi kemasyarakatan di daerah itu beserta potensi yang dimiliki setiap organisasi
Lalu menganalisis kearifan / sumberdaya lokal dan situasinya di kawasan yang akan dikembangkan untuk melihat kearifan / sumberdaya lokal yang tersedia dan situasinya, menganalisis masalah dan potensi daerah untuk melihat kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman untuk memahami daerah yang bermasalah dan potensi daerah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dan menganalisis peluang pengembangan kawasan yang akan dikembangkan untuk melihat peluang yang tersedia untuk pengembangan, kearifan / sumber daya lokal yang harus dikembangkan dan teknik yang harus digunakan untuk pembangunan yang akan datang.
Komentar
0 komentar