Proyek MTRE3
Proyek MTRE3 merupakan kerja sama UNDP dan Pemerintah Indonesia melalui Ditjen EBTKE Kementerian ESDM.
Proyek MTRE3 berjalan selama lima tahun mulai 2017 hingga 2021 dengan empat wilayah kerja untuk proyek percontohan EBT yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta wilayah kerja proyek percontohan konservasi energi di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bali, Makassar, dan Semarang.
Merujuk Dokumen Proyek MTRE3 (2017), proyek MTRE3 akan mempromosikan praktik terbaik terkait implementasi investasi EBT dan konservasi energi di gedung komersial dengan potensi konservasi energi berupa penerapan ISO 50001, pendingin ramah lingkungan, dan sistem manajemen energi di empat provinsi percontohan dan kota besar untuk mendorong investasi energi berkelanjutan terutama pada masa pandemi.
Proyek MTRE3 juga ditujukan memenuhi target mitigasi perubahan iklim yang berpotensi berkontribusi dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Merujuk data tren konsumsi energi final nasional, sektor industri merupakan konsumen energi terbesar kedua setelah transportasi yaitu 33 persen atau sebanyak 291 juta SBM (ESDM, 2018).
Dari konsumsi energi industri itu, potensi penghematan energi yang dapat diraih sebesar 10-30 persen, berdasar hasil survei dan audit energi.
Potensi ini dapat dicapai melalui implementasi audit energi dan penerapan sistem manajemen energi melalui ISO 50001.
Sebagai standar internasional sistem manajemen energi, ISO 50001 diharapkan meningkatkan performa energi, sehingga membantu menghadapi perubahan iklim global dan mencapai target penghematan energi.
Penerapan ISO 50001 juga sesuai amanat PP Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, yang mewajibkan pengguna energi minimal 6.000 TOE melakukan manajemen energi.
Menurut data Direktorat Konservasi Energi Ditjen EBTKE, baru ada 62 perusahaan sektor industri, 42 perusahaan sektor ESDM, dan 2 bangunan gedung bersertifikat ISO 50001: Energy Management System.(anjas)
Komentar