Jakarta, jurnalsumatra.com – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) mendukung penerapan sistem manajemen energi guna menuju ISO 50001 di tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketiga BUMN itu adalah PT Pertamina (Persero) untuk Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, kemudian PT Angkasa Pura I di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dan PT Angkasa Pura II di Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3, Cengkareng, Banten.
Kerja sama Ditjen EBTKE dan UNDP tersebut merupakan bagian Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3).
“Salah satu target Ditjen EBTKE adalah peningkatan penerapan ISO 50001 di berbagai sektor, salah satunya diwujudkan melalui proyek kerja sama MTRE3,” ujar Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi dalam sambutannya saat kick off meeting Audit Sistem Manajemen Energi ISO 50001 di Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah, secara virtual, Senin (8/2/2021).
Dikutip dari laman Ditjen EBTKE Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa, dukungan kepada tiga BUMN adalah berupa pemberian insentif pemerintah dalam kerja sama proyek MTRE3 UNDP melalui hibah Global Environment Facility (GEF).
Insentifnya antara lain menyediakan pendampingan teknis, pengawalan dan persiapan sistem manajemen energi oleh konsultan pemenang tender UNDP-EnerCoss menuju ISO 50001 pada tahun pertama, dengan surveillance energi pada tahun kedua dan tahun ketiga menjadi tanggungan perusahaan.
“Konservasi energi memang menggiring perusahaan-perusahaan dapat menerapkan manajemen energi. Saya menyambut baik komitmen kuat dari Pertamina,” kata Puspa Dewi.
Untuk kick off meeting bersama Angkasa Pura II dilaksanakan pada 11 Februari 2021 dan 18 Februari 2021 bersama Angkasa Pura I.
Penerapan sistem manajemen energi di tiga BUMN itu dimaksudkan untuk memperoleh hasil berupa pemetaan penggunaan dan perencanaan EBT dan langkah-langkah konservasi energi di perusahaan; pengawalan teknis, pelatihan sistem manajemen energi, dan persiapan peran manajer energi; komitmen level top management melakukan surveillance tahun kedua dan ketiga sebagai bentuk keberlanjutan manfaat sistem manajemen energi; registrasi dan sertifikasi ISO 50001; dan pemetaan potensi replikasi di anak perusahaan atau cabang lainnya.
Program di tiga BUMN ini berlangsung mulai Januari 2021 hingga Juli 2021 dengan target registrasi sertifikasi ISO 50001 maksimal pada Juli 2021.
Komentar