Panduan protokol kesehatan itu juga yang menjadi pedoman bagi pelaku kreatif yang ingin tetap bisa berkarya di masa pandemi dengan tetap mengutamakan kesehatan.
Dalam beberapa kesempatan, Kemenparekraf juga mendukung penyelenggaraan sejumlah pertunjukan musik yang menerapkan adaptasi baru serta protokol kesehatan ketat sebagai upaya untuk tetap menggerakkan industri kreatif agar tetap berjalan.
Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf Amin Abdullah mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga telah membuat sejumlah program seperti “Music Corner” yang mengundang musisi tradisi untuk tampil hingga “Ngamen dari Rumah” sebagai bentuk dukungan stimulus kepada pelaku kreatif untuk terus berkarya dari rumah, khususnya para pencipta lagu.
Amin Abdullah mengatakan bahwa saat ini di Gedung Kemenparekraf rutin setiap minggunya mengundang musisi tradisi untuk tampil secara langsung melalui program “Music Corner” dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat, berupa pemakaian masker, pembatasan musisi yang tampil di satu panggung, penerapan jaga jarak hingga swab test untuk memastikan keamanan.
“Music Corner juga akan kita buat di semua bandara destinasi wisata super prioritas. Jadi di bandara yang ada di Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba,” ujar Amin Abdullah.
Terlepas dari itu semua, sinergitas yang kuat baik dari pemerintah, pelaku industri kreatif, dan peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk setidaknya memberikan optimisme dan semangat bahwa pandemi COVID-19 tidak akan mematikan kreativitas.
Pandemi juga mengajarkan bahwa ide kreatif bahkan bisa muncul dalam situasi yang serba sulit dan terbatas. Hingga pada akhirnya kreativitas juga lah yang akan menjadi penggerak dari industri kreatif di masa pandemi.(anjas)
Komentar