oleh

Memaksimalkan pangan lokal sebagai solusi hadapi pandemi

Palu, jurnalsumatra.com – Kemeterian Pertanian sejak 2020 gencar melaksanakan sosialisasi dan kampanye program diversifikasi pangan lokal beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

Program Kementerian Pertanian itu dilakukan di seluruh daerah di Tanah Air, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah yang sejak dari dulu banyak memiliki pangan lokal, selain beras sebagai bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Sejak dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, Pemprov Sulteng melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng bersama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sangat meresponnya.

Kedua dinas tersebut langsung tancap gas melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung program dimaksud.

Terutama Ketahanan Pangan menindak lanjuti program Kementerian Pertanian dengan turun ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng melakukan sosialisasi dan kampanyekan program B2SA.

Pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota pun sangat mendukung mensukseskan program dimaksud.

Kini, program B2SA dari Kementerian Pertanian sudah sampai ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sulteng.

Para pimpinan daerah baik gubernur, bupati dan wali kota di Sulteng memberikan dukungan penuh terhadap program yang digelontorkan pemerintah pusat sebagai upaya menjaga ketahanan dan kualitas pangan, khususnya pangan lokal nonberas.

Harapan pemerintah paling tidak jika program ini berhasil, dapat mengurangi ketergantungan masyarakat kepada beras yang selama ini menjadi kebutuhan pokok.

Padahal ada pangan lokal nonberas yang juga jauh lebih aman dan sehat dikonsumsi jika dilakukan secara berimbang dan benar dibandingkan beras.

Justru beras mengandung karbohidrat yang cukup tinggi dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat berpengaruh besar terhadap munculnya penyakit diabetes.

Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pangan beras adalah mendorong pangan lokal nonberas untuk menjadi makanan pokok, sebab lebih aman dan sehat dikonsumsi oleh tubuh.

Solusi masa pandemi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng Abdullah Kawulusan menjelaskan bahwa tujuan utama dari program diversifikasi pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan lokal nonberas antara lain guna mengurangi ketergantungkan terhadap komoditi pokok yakni beras.

Tingginya kebutuhan akan makanan pokok beras, juga mengakibatkan Indonesia sampai sekarang ini masih mengimpor beras dari luar seperti selama ini dilakukan pemerintah.

Indonesia masih mendatangkan beras dari sejumlah negara seperti Vietnam dan Thailand.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed