Manfaat L2P
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dalam penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan sejak 2010 hingga dengan 2019 telah melaksanakan Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Upaya memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan, pada 2020 berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali, Joko Suhartono, menjelaskan kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/ atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan.
Kegiatan tersebut, dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
P2L merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan.
Kegiatan P2L tujuannya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat terus menggalakan program pemanfaatan P2L untuk meningkatkan ekonomi petani, di tengah pandemi COVID-19 di wilayahnya. Pemberdayaan petani melalui program pemanfaatan P2L, dan sejumlah desa di Boyolali sudah menjadi percontohan program itu.
Bahkan, program tersebut menjadi ikon Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, yang dilaksanakan sejak 2018 hingga sekarang. Program itu, dilaksanakan kelompok petani setiap desa dan sangat membantu warga karena dapat mendukung ekonomi keluarga melalui penanaman sayuran dan buah-buahan di lahan perkarangan.
Program P2L pada musim pandemi COVID-19 saat ini, sangat mendukung untuk meningkatkan sumber pendapatan keluarga para petani. Salah satu upaya, dengan memberikan pemahaman agar kelompok tani membangun pemberdayaan baik tingkat kelompok maupun di dalam anggota keluarga dengan memaksimalkan lahan pekarangan sebagai alternatif berkegiatan budidaya tanaman sayuran.
Dari hasil dari pemanfaatan pekarangan pangan tersebut sebagian hasil bisa dijual, dan sebagian untuk dikonsumsi sehingga diharapkan dari kegiatan itu, dapat membantu memberikan tambahan pendapatan keluarga tani.
Komentar