oleh

Menarik dolar lewat biji mete Sulawesi Tenggara

Komoditas tanaman mete dalam bentuk olahan kacang mete pada 2020 berhasil mengekspor ke negara India dan Vietnam dengan total volume ekspor 103,4 ton dengan nilai Rp15,5 miliar.

Selanjutnya komoditas kelapa dalam bentuk olahan kelapa serabut atau serabut kelapa sebanyak 35,4 ton dengan nilai ekspor Rp2,1 miliar, sedangkan negara tujuan ekspor adalah Vietnam dan Malaysia.

Untuk ekspor komoditas tanaman kakao dalam bentuk kakao cair sebanyak 20 ton dengan nilai ekspor Rp1,6 miliar dengan negara tujuan ekspor adalah Jerman.

Sementara untuk komoditas tanaman lada yakni lada biji sebanyak 27 ton dengan nilai ekspor Rp425 juta, sedangkan negara tujuan adalah Tiongkok.

Sitti Saleha mengaku, pihaknya terus mendorong para pengusaha untuk melakukan ekspor langsung dari Kendari melalui Pelabunan Kendari New Port guna meningkatkan volume dan nilai ekspor Sultra.

Ia menyampaikan bahwa selama ini banyak komoditas unggulan Sulawesi Tenggara yang diekspor ke luar negeri tetapi tidak tercatat sebagai ekspor Sultra, karena komoditas itu diekspor melalui pelabuhan luar daerah seperti Makassar, Surabaya dan Jakarta.

Menurutnya, hal itu terjadi karena komoditas asal Sultra tersebut dibeli oleh pengusaha dari luar daerah kemudian diantarpulaukan ke kota-kota besar kemudian diekspor ke luar negeri.

Sehingga jika di ekspor dari pelabuhan Makassar di Sulawesi Selatan, maka tercatat sebagai ekspor provinsi tersebut, begitu halnya komoditas Sultra yang diekspor dari Surabaya maka tercatat sebagai ekspor Jawa Timur.

Dengan berbagai kejadian itu, Pemerintah Sulawesi Tenggara akan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha yang melakukan ekspor langsung dari Kendari dengan cara memudahkan dalam pengurusan administrasi atau dokumen ekspor.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed