oleh

Intervensi kecerdasan buatan dalam menekan cedera pesepak bola

Brown melanjutkan, “kita bisa menggunakan metafora catur. Program catur biasanya sederhana sekali sampai para pakar pun bisa mengalahkannya, tetapi kini sebuah program catur Google tak bisa dikalahkan karena program tersebut secara otomatis mempelajari setiap catatan permainan catur yang dimainkan dalam sejarah umat manusia dan, dengan menggunakan AI, mengembangkan pemahaman dan penafsirannya sendiri.”

Seperti itulah cara AI dalam menaksir kebugaran pemain sepak bola. Dan sejumlah klub mengakui pendekatan AI ini efektif. Bahkan manajer Rangers Steven Gerrard sampai memuji kerja bagian kebugaran dan sport science Rangers dengan menyebut mereka telah membuat tingkat kebugaran skuadnya luar biasa tinggi.

Menurut ESPN, sekitar 50 klub sepak bola di seluruh dunia menggunakan program AI buatan Zone7. Banyak yang tak mau diekspos karena berkaitan dengan keunggulan komparatif mereka atau karena tak ingin menciptakan pro dan kontra penggunaan AI.

Apakah klub-klub Liga Inggris menggunakan teknologi ini juga? Atau jangan-jangan yang dilakukan sejumlah manajer seperti Ole Gunnar Solksjaer yang gemar merotasi pemain tanpa diduga itu sebenarnya karena telah menerima rekomendasi teknologi kecerdasan buatan.

Tak terlalu penting untuk dijawab, tetapi Jordan Milsom, kepala performa Rangers, yakin bahwa “AI, ditambah tingkat pengalaman mereka yang menggunakannya, pada akhirnya akan menjadi landasan dalam proses pengambilan keputusan oleh klub-klub sepak bola.”(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed