Hal-hal sepele ini sering diamati publik dan menjadi perbincangan sehingga menurunkan semangat untuk menerapkan protokol kesehatan, seolah aturan ketat hanya berlaku untuk acara-acara resmi saja.
Walaupun saat ini program vaksinasi sudah berjalan, protokol kesehatan tetap menjadi kebiasaan mutlak yang harus diterapkan dan tidak bisa dikendorkan, apalagi belum tercapai kekebalan imunitas atau herd immunity.
Risiko lebih tinggi
Ingatlah kluster keluarga, menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 dr. Dewi Nur Aisyah, mempunyai risiko penularan COVID-19, 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kluster penularan lain karena tidak memungkinkan terus memakai masker dalam rumah dan menjaga jarak sesama anggota keluarga.
Oleh karena itu menjaga jangan sampai terjadi paparan virus corona masuk dalam lingkungan keluarga menjadi sangat penting, karena sekali saja satu anggota keluarga terpapar, maka potensi penularan ke anggota keluarga lain menjadi sangat tinggi.
Tumbuhkan budaya saling mengingatkan di antara anggota keluarga agar setiap masuk rumah harus yakin bahwa tangan dan pakaian terbebas dari kemungkinan paparan corona.
Mulailah mengingatkan dari hal sepele soal masker dengan menggantinya setiap hari dan cuci tangan sebelum masuk rumah, menyiapkan handsanitizer sampai menyiapkan aturan khusus bagi tamu yang datang dan protokol kesehatan yang ketat jika ada gelaran pertemuan di rumah.
Keluarga sebaiknya mulai menata ruang tamu khusus di luar rumah dengan ventilasi udara segar yang lebih banyak dan mengatur jarak duduk tamu yang lebih jarang. Membuat aturan baru menerima tamu yang disesuaikan dengan kondisi ruang tamu yang tersedia.
Sampaikan aturan main itu kepada siapa saja tamu yang sering berkunjung agar sama-sama mencegah virus corona berpindah inang. Bisa lewat status di media sosial atau mengirimkan pesan langsung kepada tamu yang akan berkunjung.
Harus berani menempelkan status “Tamu wajib menerapkan protokol kesehatan” atau “Tamu wajib pake masker dan jaga jarak” di setiap rumah tanpa sungkan atau dianggap paranoid. Lebih baik dianggap paranoid daripada membiarkan virus berpotensi menularkan pada anggota keluarga.
Banyaknya rumah dengan tipe sederhana atau rumah petak dengan ruang tamu terbatas, pada daerah perkotaan, harus disiasati para ketua rukun warga mulai mencari cara agar dibuat “saung tamu” di lokasi lain, yang bisa dipakai bergantian jika ada tamu yang memang harus penting untuk bertatap muka. Balai kampung di RT/ RW, pos ronda atau taman yang ada bisa disulap menjadi saung tamu sementara.
Komentar