oleh

Lapas Sampit berjuang lindungi warga binaan dari COVID-19

Banyaknya warga binaan ini karena Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit tidak hanya menampung narapidana dari Kotawaringin Timur, tetapi juga dari kabupaten tetangga yaitu Seruyan.

Hal ini pula yang menjadi kekhawatiran pihak Lembaga Pemasyarakatan setempat. Jangan sampai COVID-19 masuk dan berjangkit di dalam lembaga pemasyarakatan itu karena sangat berbahaya karena jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan yang sangat banyak.

“Hari ini total jumlah warga binaan sebanyak 780 orang, terdiri dari 744 pria dan 36 wanita,” ujar Agung merincikan jumlah penghuni yang saat ini jauh melebihi kapasitas normal lembaga pemasyarakatan setempat.

Meski menjalankan protokol kesehatan secara ketat, berbagai kegiatan tetap dilaksanakan. Seperti pelatihan keterampilan kerja juga tetap dilaksanakan namun dengan jumlah peserta dan petugas yang dibatasi, serta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan.

Sementara itu untuk beberapa kegiatan lainnya seperti penyuluhan dan kegiatan keagamaan, pihak lembaga pemasyarakatan mengoptimalkan kemampuan pegawai mereka sehingga tidak harus mendatangkan narasumber dari luar. Ini juga merupakan cara mengurangi potensi penularan COVID-19 dari luar.

Meningkatkan imun

Selain mencegah masuknya penularan COVID-19 dari luar, pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit juga membentengi seluruh penghuni lembaga pemasyarakatan, termasuk petugas setempat dengan cara meningkatkan imun mereka sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Warga binaan rutin mengikuti olahraga agar kebugaran tubuh mereka selalu terjaga. Pemeriksaan kesehatan mereka juga dilakukan secara rutin untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat.

Kondisi kesehatan sipir atau pegawai lembaga pemasyarakatan setempat juga menjadi perhatian. Bahkan, pemeriksaan tes cepat juga dilakukan secara rutin berkala untuk memastikan tidak ada yang terjangkit COVID-19.

Asupan untuk daya tahan tubuh juga diberikan kepada semua pegawai. Seperti Kamis (28/1) lalu, pihak lembaga pemasyarakatan membagikan vitamin dan masker untuk menjaga imun petugas tetap terjaga.

“Pandemi COVID-19 ini masih terjadi. Kita tidak boleh abai. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Imun tubuh juga harus dijaga,” kata Agung.

Agung bersyukur hingga saat ini penularan COVID-19 tidak sampai terjadi di lembaga pemasyarakatan yang dipimpinnya tersebut. Dia berharap virus mematikan tersebut tidak sampai masuk ke tempat itu. Untuk itulah protokol kesehatan akan terus dijalankan secara ketat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed