Namun sayang, kini kolam renang anak itu tidak akan lagi dimanfaatkan karena sumber airnya sudah kering, Asep rencananya akan membangun kembali kolam di tempat lain di sudut yang tidak jauh dari taman bermain anak-anak.
Selain mengajarkan agama yang menyenangkan di lingkungan Taman Bahagia Indonesia itu, Asep juga mengajarkan tentang membangun kepribadian yang disiplin dan bertanggung jawab yaitu dengan cara memelihara binatang ternak seperti kelinci, dan entok di sudut taman itu.
Anak-anak itu melakukan kegiatan sehari-harinya mulai dari memperhatikan kondisi kandang ternaknya, mengatur waktu memberi pakan ternaknya hingga akhirnya menjadi kebiasaan dan bagian dari tanggung jawabnya untuk menjaga dan menyayangi makhluk ciptaan Tuhan.
Selain itu ada juga kegiatan menggambar atau melukis bebas sesuai keinginan anak tersebut, termasuk melukis dengan menginjakkan kaki yang sudah dipenuhi cat warna ke kanvas hingga terlihat jejak kakinya.
Semua yang dilakukan anak itu, menurut Asep merupakan bagian dari ekspresi diri dan tidak pernah dilarang, hingga anak-anak senang dengan dunia melukis dan akhirnya lukisan anak itu menjadi karya yang menarik.
“Mereka dengan cara belajar seperti itu merasa senang, mereka bahagia,” kata pria lulusan S1 Institut Teknologi Tekstil Bandung itu.
Ingin Indonesia Bahagia
Asep selama ini sering diundang dalam berbagai kegiatan tingkat nasional yang pesertanya terkadang ada yang dari menteri, gubernur dan sejumlah pejabat lainnya di Indonesia, ia diundang sebagai pembicara tentang membangun karakter, termasuk menyampaikan tentang membangun kebahagiaan dalam diri.
Pria bergelar magister manajemen dari perguruan tinggi Prasetya Mulya itu memiliki konsep yang terus menerus disampaikan dalam setiap diskusi di Taman Bahagia Indonesia maupun dalam setiap pertemuannya mengisi acara seminar.
“Saat ini saya lagi dorong integritas nasional supaya outcome-nya indeks kebahagiaan Indonesia naik, karena saat ini yang saya baca Indonesia urutan ke-92, harapannya nanti bisa lima besar di dunia indeks kebahagiaannya,” katanya.
Ia mengungkapkan strategi yang perlu dilakukan untuk membangun Indonesia bahagia yaitu terlebih dahulu membangun kebahagiaan di rumah, salah satunya yang dilakukan saat ini membangun taman yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
Selanjutnya terus aktif berpikir, tidak berhenti untuk menciptakan suatu gagasan dan karya yang positif, menularkan sugesti positif yang bisa membangun orang lain menjadi bahagia, dan kebahagiaan itu Asep merumuskannya dengan 5B+2B yaitu Beribadah, Belajar, Berkarya, Bekerja, Berbagi, lalu akan menghasilkan 2B yaitu Berkah dan Bahagia.
Komentar