oleh

Karantina Pertanian Makassar gagalkan pemasukan 268 Nuri

Makassar, jurnalsumatra.com – Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Sulawesi Selatan berhasil menggagalkan pemasukan burung sebanyak 268 ekor nuri merah dan nuri pelangi asal Namlea, Maluku ke Makassar secara ilegal melalui jalur pelayaran.

Koordinator Karantina Hewan, drh Sri Utami didampingi oleh Koordinator Pengawasan dan Penindakan Karantina Makassar, Muhammad Musdar di Makassar, Jumat, mengatakan, keberhasilan dalam menggagalkan pemasukan burung nuri itu setelah adanya investigasi mendalam dari anggotanya.

“Keberhasilan hari ini merupakan hasil investigasi dari rekan-rekan Karantina Makassar bekerja sama dengan Kesyahbandaran, kepolisian dan instansi terkait, kemudian diterjunkan tim untuk memeriksa ke atas kapal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelum penggagalan itu dilakukan, anggotanya di bidang pengawasan dan penindakan melakukan investigasi terkait adanya informasi mengenai burung nuri yang akan di lalulintas kan.

Sri Utami menyatakan, beberapa anggotanya yang mendapat informasi itu, kemudian menunggunya di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Ratusan burung nuri itu akan di lalulintas kan menggunakan Kapal Motor (KM) Doro Londa dan dijadwalkan merapat di Dermaga Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar pada Jumat (29/1) dini hari.

“Begitu informasinya sudah lengkap, anggota menyebar dan menunggu KM Doro Londa yang akan sandar di dermaga pelabuhan sejak dini hari hingga pagi. Dan begitu kapalnya sandar, anggota langsung naik ke kapal menyisir dan didapatkan 268 burung nuri itu,” katanya.

Sri Utami menerangkan, burung nuri itu merupakan salah satu satwa yang dilindungi namun banyak digemari oleh masyarakat maupun.

Ia menyatakan, sesuai dengan arahan Kepala Karantina Makassar Andi Yusmanto, Karantina Makassar kemudian berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan untuk menyerahkan ke 268 satwa itu.

Penyerahan satwa tersebut ke BBKSDA Sulsel untuk pemeriksaan kesehatan sambil menunggu proses lebih lanjut oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Balai Pengamanan Dan Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Wilayah Sulawesi.

“Diharapkan dengan penangkapan ini, ke depannya masyarakat dapat lebih faham terhadap pengendalian dan perlindungan satwa khususnya perdagangan satwa antar pulau dan negara,” ucapnya.

Sementara itu, petugas BKSDA Sulsel Santiago yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya sudah menerima ratusan burung nuri itu dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan.

“Mengenai siapa pengirimnya itu masih dalam penyelidikan. Tim di bagian hukum sudah turun,” ucapnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed