oleh

150 ribu warga NTB terima manfaat rehab rekon dari UNDP

Upacara peresmian dilaksanakan dengan penerapan protokol khusus COVID-19, disiarkan melalui platform online kepada audiens yang mencakup perwakilan dari UNDP, KfW, lembaga pemerintah pusat dan daerah, serta mitra masyarakat madani.

Kepala Bappeda NTB, Amri Rachman mengatakan daerah ini telah mengalami beberapa bencana dalam beberapa tahun terakhir, karena itu rekonstruksi infrastruktur membantu penduduk memulai babak baru dalam kehidupan mereka.

“Bekerja dengan UNDP dan mitra lainnya telah membantu kami belajar tentang praktik terbaik yang dapat digunakan untuk membangun kembali daerah kami dengan lebih baik dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa depan,” katanya.

Terlepas dari pandemi COVID-19, KfW berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat yang dilanda gempa di Lombok dan Palu untuk bangkit kembali. Fasilitas kesehatan dan pendidikan penting yang sedang dibangun kembali adalah bukti komitmen kuat kami.

“Fasilitas ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat,” ujar Angela Tormin Direktur Kantor KfW di Jakarta.

Berdasarkan survei bersama UNDP, UNICEF, dan Lembaga Penelitian SMERU tentang masyarakat yang terkena gempa, terungkap bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah paling terkena dampak kehilangan pendapatan akibat pandemi. Survei yang dilakukan pada Juli hingga Agustus 2020, menemukan bahwa banyak rumah tangga yang terkena gempa tidak memiliki tabungan untuk membantu mereka mengatasi pandemi.

Sekolah kejuruan yang telah direkonstruksi diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi pemuda setempat untuk memperoleh keterampilan yang dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga mereka.

Sejak 2019 PETRA telah menyelesaikan rekonstruksi delapan proyek infrastruktur masyarakat di daerah ini dan telah menyerah terimakan aset tersebut kepada pemerintah daerah.

Proyek Program Bantuan Rekonstruksi Infrastruktur Gempa dan Tsunami (PETRA) dilaksanakan oleh UNDP dan didanai Republik Federal Jerman melalui bank pembangunannya, KfW. Berdasarkan perjanjian ini, KfW atas nama Pemerintah Jerman telah mengalokasikan EUR 25 juta (sekitar USD 28,4 juta) untuk membangun kembali fasilitas infrastruktur penting di Sulawesi Tengah dan NTB.

UNDP mengelola prakarsa multi tahun ini, yang berjalan hingga tahun 2022 bekerja sama dengan Bappenas, BNPB, dan Pemerintah Provinsi NTB dan sejalan dengan rencana induk dan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed