Target RPJMD Gowa 2016-2021 berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, keagaamaan, pertanian, dan UMKM.
Ia mengarahkan kepada seluruh bagian perencanaan di SKPD hingga camat agar melakukan penyusunan berfokus pada bidang tersebut.
Begitupun upaya penanganan COVID-19 serta penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha tetap hidup turut menjadi prioritas.
Demikian pula Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang mengatakan tahun ini merupakan babak baru untuk percepatan pemulihan ekonomi yang dibutuhkan pemanfaatan diberbagai sektor.
Ia menyebutkan sinergitas dengan berbagai pihak terus didorong secara maksimal termasuk potensi lembaga perbankan dan lembaga non-bank untuk menjadi penyokong dalam upaya mendorong tumbuh kembangnya UMKM, BUMDES dan bergerak optimalnya aktifitas kelompok tani.
Pemprov sulsel terus berkomitmen memberikan perhatian kepada masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan agar ekonominya terus bertumbuh.
“Daerah perbatasan dan pelosok-pelosok kita berikan perhatian agar pertumbuhan ekonominya terus meningkat, apalagi selama ini terdampak pandemi COVID-19,” katanya.
Program terealisasi
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Sulsel Junaedi mengatakan APBD perubahan 2020 sudah difokuskan dalam penanganan kesehatan, social safety net serta percepatan recovery sebagai dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi COVID-19.
Adapun rincian anggaran untuk sektor yang diprioritaskan itu yakni penanganan kesehatan dianggarkan sebesar Rp175 miliar lebih. Dengan fokus penganggaran pada Dinas Kesehatan, RSKD Dadi, RS Sayang Rakyat, Diskominfo, BPBD, Kodam XIV Hasanuddin dan Polda Sulsel.
Selanjutnya, optimalisasi pelaksanaan penyediaan jaring pengaman sosial, dengan fokus kegiatan pada pembagian sembako dan insentif bagi terdampak COVID-19.
Kemudian untuk penanganan dampak ekonomi fokus kegiatan pada barang diserahkan kepada masyarakat berupa pupuk, benih, budidaya rumput laut, alat tangkap dan alat bantu penangkapan, alsintan, bibit tanaman, bibit dan udang windu.
Selain itu pemenuhan bahan baku, peralatan bagi IKM, stimulus hingga UMKM.
Anggaran yang dialokasikan untuk itu sebesar Rp867 miliar lebih yang fokus mendukung program kegiatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Peternakan.
Penyerapan anggaran melalui sektor konstruksi yang didorong melalui APBD maupun non-APBD ini diharapkan pula mampu menyerap tenaga kerja sekaligus menekan angka pengangguran.
Komentar