oleh

In memoriam Prof Aminuddin Ponulele, dari loper koran sampai gubernur

Mantan Kepala Biro LKBN Antara Sulteng itu berpesan agar memetik kedisplinan dan ketekunan Aminuddin dalam bekerja.

“Profesor seorang yang disiplin, dia menggodok wartawan muda untuk tekun dalam bekerja, dia berpesan agar pekerjaan itu ditekuni,” ungkap Rolex.

Ia menyebut Aminuddin Ponulele, selain wartawan sukses ia juga politisi hebat.

“Dia bilang kerja jurnalis itu bukan sampingan, jurnalis harus jadi panggilan jiwa,” jelasnya.

Aminuddin Ponulele merupakan lulusan sarjana di jurusan Biologi, FKIP Manado, pada tahun 1967. Kemudian melanjutkan pascasarjananya di Institut Pertanian Bogor (ITB), dalam bidang Evironmental study pada tahun 1988.

Pada tahun 1994 hingga 1998 ia menjadi Rektor Universitas Tadulako Palu, dan menjadi guru besar di Fakultas Pertanian, Untad, pada disiplin ilmu biologi dan ekologi pada 1993-2000.

Sementara karir politiknya melejit sejak 1988 sampai 2019, ia dipilih menjadi Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Partai Golkar, yang sejak tahun itu ia adalah ketua DPD I Golkar Sulawesi Tengah. Tahun 2001-2006 ia kemudian terpilih menjadi orang nomor satu di Sulawesi Tengah.

Karir politiknya berlanjut kembali. Diumurnya yang tidak muda lagi pada saat itu, ia masih dipercayakan untuk menjadi ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah pada 2009-2019.

Tapi, itu merupakan sebagian kecil dari beberapa jabatan yang diemban Profesor Aminuddin Ponulele.

Rabu, 27 Januari 2021, sang profesor harus dipanggil sang pencipta. Kepergian almarhum meninggalkan seorang isteri, Nurhayati Ponulele.

Raga beliau sudah menghadap sang pencipta, namun jasanya mengabdi untuk negeri akan dikenang sepanjang masa.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed