Koba, Babel, jurnalsumatra.com – Hampir satu tahun negeri ini dihantam pandemi virus COVID-19 dan selama itu pula berbagai cara dilakukan pemerintah bersama masyarakat melawan serangan virus yang menakutkan itu.
Masyarakat sudah mulai kewalahan, namun tidak ingin kalah dan pemerintah tidak menyerah begitu saja dengan membiarkan virus ini terus menghantui dan mewabah.
Tidak seorangpun bisa memberikan jawaban, kapan pandemi ini bakal berakhir dan kapan virus itu benar-benar terbasmi dan terkikis habis di ruang publik.
Berbagai seruan dan kalimat penyemangat juga terus didengungkan pemerintah sebagai komando dalam melawan serangan virus yang melanda sendi kehidupan manusia.
Sejumlah aturan dan kebijakan juga bertebaran, sebagai dasar serta strategi untuk meredam serangan virus corona baru yang seolah sudah berkoloni dan mengancam seperti “alien” yang memangsa tanpa belas kasihan.
Seluruh institusi pemerintahan, termasuk lembaga vertikal dan TNI-Polri dikerahkan dan diarahkan untuk fokus dalam membantu menyelamatkan negeri dan masyarakat dari serangan musuh yang tidak kelihatan secara kasat mata tetapi faktanya dapat mengancam nyawa manusia.
Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk nomor tiga tertinggi kasus aktif penyebaran COVID-19 dari enam kabupaten dan satu kota di provinsi itu.
Berbagai upaya sudah dilakukan, baik dengan menjalankan kebijakan pemerintah pusat yang diturunkan ke daerah, maupun membuat strategi baru yang berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk memutus mata rantai penyebaran SARS-CoV-2.
Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah, Sugianto mengakui pandemi yang berlangsung selama 2020 sudah mengancam berbagai sektor pembangunan baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan termasuk juga rentan terjadi krisis sosial di masyarakat.
Namun demikian roda pemerintahan tetap berjalan secara normal dan berbagai program juga berjalan sesuai harapan, walaupun ada sebagian yang kalah dan harus ditiadakan.
Kebijakan skala prioritas
Kendatipun semua program pembangunan sudah tersusun dan siap berjalan pada 2020, namun pandemi membuat wajah pembangunan berubah dan semuanya keputusan serta kebijakan yang dilakukan harus mempertimbangkan situasi dan kondisi daerah yang sedang dilanda pandemi.
Suka ataupun tidak, pihaknya harus mengeluarkan kebijakan skala prioritas. Mana yang harus ditunda dan mana yang harus didahulukan, dengan begitu akan bisa menjaga keseimbangan ekonomi.
Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah itu, pemerintah daerah sempat dihadapkan pada sebuah dilema saat daerah tiba-tiba dilanda pandemi corona.
Komentar