Dengan mengetahui berbagai informasi itu, Nur mampu memberikan pembinaan atau perlakuan kepada siswa dengan pendekatan yang lebih tepat.
Dalam program wali kelas menyapa, menurut dia, pembinaan karakter siswa tidak boleh ditempuh dengan cara menghakimi, apalagi memberikan label negatif kepada siswa.
Wali kelas bersama orang tua dituntut tidak cepat emosi dalam menghadapi persoalan siswa. Sebaliknya, mereka harus mencari strategi komunikasi yang cerdas dan lebih efektif dengan menyesuaikan perkembangan zaman.
Nur Chotimah tidak merasa terbebani dengan tanggung jawab itu. Sebaliknya, ia justru bersemangat karena baginya terbentuknya karakter yang baik merupakan salah satu indikator utama dalam keberhasilan pendidikan.
Karakter yang baik seperti sikap disiplin, jujur, serta bertanggung jawab yang telah terbangun kokoh dalam diri para siswa, diyakini mereka akan mampu menghadapi berbagai dinamika tantangan ke depan termasuk berhasil dalam meraih prestasi akademik.(anjas)
Komentar