oleh

DLH Tidore Kepulauan akui kurangnya fasilitas tangani sampah

Ternate, jurnalsumatra.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut), mengakui kurangnya fasilitas dalam menangani masalah sampah di kota itu, terutama ketersediaan mobil sampah.

“Persoalan sampah saat ini dipengaruhi minimnya ketersediaan fasilitas mobil sampah, sebagaimana di berbagai kelurahan sampai saat ini masih menggunakan mobil ambrol sebagai melayani sampah masyarakat di setiap RT/RW,” kata Plt Kepala Dinas DLH Kota Tikep, Yahya Idris di Ternate, Jumat.

Dia mengatakan dengan adanya persoalan yang ada di Kelurahan Tomalou misalnya, mereka masih menggunakan mobil ambrol untuk mengangkut sampah.

“Sementara yang kita lihat, sampah yang berhamburan di area rumah masyarakat Kelurahan Tomalou merupakan bagian dari tanggunggjawab mereka, sebab petugas di kelurahan hanya sebatas angkut,” katanya.

“Kami sudah kerja sama dengan gerbong desa Kelurahan Tomalou, dalam pengangkutan dan kalau bak sampah yang berada di kelurahan Tomalou, dan ketika pembuatan di bak sampah itu, kami sudah menganjurkan kalau bisa, dipenuhi 1 dulu jangan sampai dia tidak penuh terus, dan kalau angkut akan rugi,” lanjutnya.

Kadis mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada masyarakat yang tergabung dalam Gerbong Desa Tomalou, harus perhatikan juga volume sampah yang ada di kontainer sampah, terutama yang kontener sampah di Tomalou, misalnya sehari tidak diangkut tetapi tergantung volume sampah yang masuk ke kontainer sampah.

Yahya mengatakan mobil di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tikep berjumlah 10 unit mobil sampah dengan fokus berada mengangkut sampah di seputaran kota.

Kadis mengakui pada tahun 2020 ada penambahan mobil sampah sebanyak lima buah, namun ada pandemi sehingga dialihkan anggarannya.

Sedangkan, kalau di luar kota sendiri, armada itu hanya mengangkut sampah kontener saja. Tetapi sampai saat ini, semua kelurahan belum memiliki kontener sampah. Bahwa target dari DLH di tahun 2021 semua bisa jangkau ke kelurahan, itupun tergantung armada yang ada.

Sedangkan, 10 buah mobil itu adalah sudah lama, namun padatahun 2020 hanya ada bantuan dua mobil sampah. Biasanya sampah yang belum sempat diangkat karena mobil sedang mengalami gangguan sehingga mengakibatkan ada hambatan dalam pengangkutan.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed