oleh

ITB STIKOM Bali-ITB kolaborasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Denpasar, jurnalsumatra.com – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali dan Institut Teknologi Bandung mulai tahun ini berkolaborasi dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

“Kami akan mengirimkan 40 mahasiswa ITB STIKOM Bali untuk belajar ke ITB, demikian juga 40 mahasiswa ITB belajar di ITB STIKOM Bali,” kata Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan dalam acara pelantikan pejabat struktural kampus setempat di Denpasar, Kamis.

Menurut Dadang, akselerasi pelaksanaan program atau kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, tak saja melibatkan kalangan industri, namun juga menggandeng berbagai pihak, termasuk dengan sesama perguruan tinggi di Tanah Air.

“Implementasinya nanti 40 mahasiswa tersebut diberikan kesempatan belajar di luar kampus masing-masing selama tiga semester serta ada konversi nilai dari mata kuliah yang telah ditempuh selama program tersebut. Ini tentu menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa,” ujarnya.

Karena dalam situasi pandemi, lanjut Dadang, 40 mahasiswa ITB STIKOM Bali dan 40 mahasiswa ITB akan mengikuti program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka dari daerah masing-masing dan pembelajaran dilakukan secara daring.

Dadang menambahkan terkait penguatan organisasi melalui pelantikan para pejabat struktural menjadi respons kampus setempat untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di tengah pandemi COVID-19, termasuk memantapkan kerja sama dengan sejumlah kampus di luar negeri, seperti Jepang, Malaysia, dan Singapura.

“Terlebih dengan pandemi ini ada percepatan transformasi cara berpikir masyarakat yang memandang penting peran teknologi dan informasi,” katanya.

Sementara itu, Prof Dr I Made Bandem MA selaku Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (induk STIKOM Bali) mengatakan dengan pelantikan pejabat struktural yang baru merupakan upaya untuk mengukuhkan eksistensi ITB STIKOM Bali agar semakin dekat dengan cita-cita sebagai pendidikan tinggi yang berkelas dunia.

“Pada usia yang ke-18 ini, ITB STIKOM Bali membutuhkan sumber daya manusia, khususnya para pejabat yang memiliki kesanggupan dan kemampuan manajerial yang luas, memiliki visi yang jelas dalam mengelola bidang masing-masing, disertai kemampuan untuk membangun kerja sama yang baik dengan berbagai pihak,” paparnya.

Menurut Prof Bandem, pengukuhan pejabat yang baru, selain untuk perbaikan kinerja organisasi, juga untuk kepentingan ITB STIKOM Bali agar lebih berperan dalam memberi kontribusi bagi pengembangan teknologi dan bisnis untuk kesejahteraan masyarakat.

Dia mengemukakan sejumlah tugas para pejabat di lingkungan ITB STIKOM Bali, di antaranya melakukan penataan sistem pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas dan relevansi kampus dengan dunia kerja (link and match).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed