Palembang, jurnalsumatra.com – Pertumbuhan kredit perbankan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perbankan di Sumatera Selatan cenderung stagnan selama tiga tahun terakhir.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho di Palembang, Senin, mengatakan besaran penyaluran kredit UMKM tidak terlepas dari daya serap para pelaku UMKM.
“Daya serap kredit UMKM itu harus diciptakan dan itu bukan tugas bank sebetulnya,” kata Untung.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Kantor Keuangan Regional 7 Sumatra Bagian Selatan (OJK KR 7 Sumbagsel), porsi kredit UMKM per November 2020 sebesar 31,5 persen atau senilai Rp27,1 triliun terhadap total kredit di Sumsel yang senilai Rp86,1 triliun.
Angka tersebut tak jauh berbeda dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2019, share kredit UMKM sebesar 32,3 persen dengan nilai mencapai Rp27,7 triliun. Sementara pada tahun 2018, kontribusi kredit UMKM sebesar 31,9 persen atau senilai Rp26,4 triliun.
Untung mengatakan kebutuhan UMKM terhadap pembiayaan bakal meningkat manakala sektor riil membaik.
Oleh karena itu, agar UMKM berkembang maka perlu kerja sama seluruh pihak,terutama pemerintah.
“Yang bertugas agar UMKM berkembang adalah pemerintah, jika usahanya maju maka mereka pasti butuh pembiayaan dari bank,” katanya.
Menurut Untung, penyaluran kredit UMKM di Sumsel paling banyak dilakukan oleh bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
Sementara kredit UMKM yang disalurkan bank swasta di provinsi itu hanya senilai Rp7,2 triliun per November 2020.
Ia menjelaskan bank Himbara memiliki kekuatan berupa jaringan kantor bank yang lebih luas dibanding bank swasta, sehingga bisa menjangkau UMKM dengan leluasa.
Salah satu bank BUMN yang kreditnya didominasi sektor UMKM adalah Bank BRI Kantor Cabang Palembang.
Wakil Pemimpin Wilayah BRI Palembang Fajar S Pramono mengatakan perusahaan telah menyalurkan kredit UMKM senilai Rp24,6 triliun sepanjang tahun 2020.
“Angka itu mencapai 80,57 persen dari total penyaluran kredit BRI Kanwil Palembang yang senilai Rp30,6 triliun,” katanya.
Fajar memaparkan kredit UMKM itu tidak hanya disalurkan untuk Sumsel, melainkan dua provinsi lainnya, yakni Jambi dan Bangka Belitung.
Menurut Fajar, porsi kredit UMKM BRI terus menunjukkan tren peningkatan selama tiga tahun terakhir. Pada 2019 share kredit UMKM sebesar 80,49 persen sementara pada tahun sebelumnya sebesar 79,90 persen.
Dia mengatakan perseroan pun secara nasional bakal memperbesar porsi kredit UMKM hingga 85 persen terhadap total kredit.
Komentar