“Kalau secara logika medis hal ini cukup efektif, sama dengan vaksin yang terdiri dari virus yang dimatikan lalu disuntikkan ke tubuh kita, untuk membentuk antibodi, begitu juga dengan metode plasma darah ini. Namun yang membedakan metode plasma darah ini antibodi sudah terbentuk dan akan diinjeksikan kepada penderita sehingga penderita itu memiliki antibodi untuk melawan virus COVID-19,” kata Fauzan.
Fauzan berharap melalui aksi kemanusiaan ini, banyak penyintas COVID-19 yang tergerak hatinya dan mau mendonorkan plasma darahnya untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Kediri.
“Semoga program ini dapat berjalan lancar, sehingga akan banyak pasien COVID-19 yang tertolong dan angka kematian di Kota Kediri akibat Covid-19 dapat ditekan secara signifikan,” kata Fauzan.
Di Kota Kediri, kasus COVID-19 per Sabtu (16/1) mencapai 865 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 35 orang masih dirawat, enam orang masih dipantau, 741 orang sudah sembuh, dan 83 orang telah meninggal dunia.(anjas)
Komentar