Palembang, jurnalsumatra.com – Pemerintah berencana melakukan vaksinasi corona di Januari 2021 mendatang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diraja SH Mkn berharap Januari 2021 vaksin virus corona betul-betul dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Apalagi SMB IV menilai jika pemerintah memang membagikan vaksin virus corona secara gratis hal tersebut dinilainya merupakan langkah yang tepat.
“ Karena kita ketahui dari pada uang yang di masukkan di bansos ini bansos itu , suplemen ini , suplemen itu lebih baik dibelikan sebagai vaksin sehingga suplemen-suplemen yang lain bisa di cut, semua bisa berkerja seperti normal , seperti apa adanya tanpa ada bantuan-bantuan atau suplemen dari pemerintah, ini merupakan langkah yang bagus,” katanya saat memberikan sambutan dalam peringatan ulang tahunnya yang ke 39 tahun dan evaluasi akhir tahun dan rencana program kerja tahun 2021 Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Sabtu (20/12/2020) sore.
Dan vaksin corona ini menurut SMB IV, haruslah gratis, malahan kalau masyarakat tidak sabar menunggu menurutnya negara Singapura sudah membuka dari awal suntik vaksin corona tapi berbayar.“ Kita beli tiket sampai ke bandara dia (Singapura), di bandara dia disuntik lalu balik lagi, jadi ini paket destinasi wisata suntik corona, itu sudah diambil langkah yang sangat cerdik oleh Singapura, mereka sampai seperti itu , secepat itu mereka sudah membuat pelayanan,” katanya.
Jika vaksin corona keluar, SMB IV meminta agar masyarakat di vaksin semua, namun masyarakat menurutnya juga harus menunggu proses giliran. “ Karena semakin banyak orang antri mau cepat ujung-ujungnya harga vaksin mahal dan takutnya ternyata ada yang palsu, ini akan membahayakan bagi kita jadi benar-benar harus kita jaga semua,” katanya. Selagi menunggu vaksin corona dia menghimbau masyarakat untuk memperhatikan kesehatan.
“Mudah-mudahan vaksin corona awal tahun depan dapat semua , mudah-mudahan kalau dilihat mungkin di bulan Maret bisa dilakukan kegiatan-kegiatan secara normal, walaupun pada saat ini perasaan cak normal tapi harus waspada karena kita mau sebut normal walaupun dalam zona merah atau PSBB tapi semua hajatan jalan terus , tidak ada sosial distancing, protokol kesehatan tidak ada ,” katanya. Apalagi menurut pria yang berprofesi sebagai notaris dan PPAT ini melihat secara psikologi, masyarakat sudah mencapai pada titik jenuh sebagai manusia dan terjadi pemberontakan dalam batin .
Komentar